RANAHSULTRA.COM, Jakarta – Dunia sepak bola Indonesia kembali diguncang. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akibat insiden diskriminasi yang dilakukan sebagian suporter saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain, yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025.
Surat keputusan sanksi tersebut diterima PSSI pada Sabtu (10/5), dan diumumkan sehari kemudian. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa FIFA menemukan pelanggaran serius terhadap prinsip anti-diskriminasi yang selama ini dijunjung tinggi.
Baca juga : KONI Kota Baubau dan UM Buton Sepakati Kerja Sama Strategis dalam Pengembangan Olahraga
“FIFA merujuk pada Pasal 15 mengenai tindakan diskriminatif dan menyatakan bahwa PSSI bertanggung jawab atas perilaku suporter dalam laga kontra Bahrain,” ujar Arya, Minggu (11/5/2025).
Dalam laporan pertandingan yang menjadi dasar keputusan, FIFA mencatat bahwa sekitar 200 hingga 300 suporter Indonesia yang berada di tribun utara dan selatan meneriakkan slogan xenofobia pada menit ke-80. Perilaku ini dinilai mencoreng nilai sportivitas dan inklusivitas yang dijunjung dunia olahraga.
Baca juga : KONI Kota Baubau Jalin Kerja Sama dengan Politeknik Baubau untuk Pengembangan Olahraga
Sebagai konsekuensi, FIFA menjatuhkan dua jenis hukuman: denda administratif lebih dari Rp400 juta dan pembatasan kapasitas penonton pada laga kandang Indonesia berikutnya di ajang yang sama. Hukuman ini tak hanya berdampak secara finansial, tetapi juga mengurangi dukungan langsung kepada tim nasional.
“FIFA memerintahkan agar 15 persen kapasitas tempat duduk, khususnya di sektor belakang gawang, tidak diisi pada pertandingan berikutnya,” jelas Arya.
Baca juga : IBC Run 2025 Sukses Gaet Ribuan Peserta, Dorong Semangat Hidup Sehat di Baubau
Meski begitu, FIFA masih memberi ruang solusi. PSSI diperbolehkan mengalokasikan kursi kosong tersebut untuk kelompok yang memiliki komitmen terhadap kampanye antisdiskriminasi. Dengan catatan, mereka harus menyampaikan pesan edukatif secara visual di tribun. Rencana ini harus diajukan selambat-lambatnya sepuluh hari sebelum pertandingan.
Indonesia dijadwalkan menjamu China pada 5 Juni 2025 dalam lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan tetap digelar di SUGBK, di bawah sorotan tajam publik dan FIFA.
Menanggapi sanksi ini, PSSI berjanji akan bertindak cepat. Edukasi intensif kepada suporter dan peningkatan pengamanan stadion menjadi langkah awal yang diambil untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.


