RanahSultra.com-
Baubau, 14 Februari 2025* – Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) sukses menggelar Training of Trainers (TOT) Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (KKN MAS) 2025 yang berlangsung selama tiga hari, 11-13 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi akademisi dan praktisi dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) untuk memperkuat konsep pengabdian masyarakat berbasis inovasi dan kearifan lokal.
Kegiatan ini dibuka dengan *seminar internasional ICASBE 2025* yang menyoroti berbagai solusi keberlanjutan di sektor pertanian. Rektor UM Buton, *Dr. Hj. Wa Ode Alzarliani, S.P., M.M.*, dalam pemaparannya menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pelatihan pembuatan jahe instan bagi anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Baubau. Inovasi ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru sekaligus memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.
Sementara itu, akademisi dari *Central Bicol State University of Agriculture, Filipina, dan **University Teknologi PETRONAS, Malaysia, turut membahas potensi *Circular Economy dalam pertanian serta implementasi pertanian presisi berbasis teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi produksi pertanian.
Selanjutnya TOT KKN MAS 2025 dilanjutkan dengan lebih menitikberatkan pada persiapan teknis dan strategi implementasi KKN MAS yang melibatkan dosen pembimbing dan pelaksana lokal. Ketua Pengurus KKN MAS, Assoc. Prof. Ahmad Darmawan, Ph.D., menegaskan pentingnya kolaborasi antara PTMA dan penguatan publikasi pengabdian masyarakat dalam program ini.
*Menelusuri Sejarah Buton: Fieldtrip ke Situs Budaya*
Pada hari ketiga, Kamis (13/2), peserta diajak dalam *fieldtrip* ke beberapa destinasi bersejarah di Kota Baubau. Perjalanan diawali dari *Kamali Museum Kesultanan Buton*, tempat menyimpan berbagai artefak Kesultanan Buton yang menjadi saksi peradaban Islam di Sulawesi Tenggara.
Selanjutnya, peserta menyusuri *Benteng Keraton Buton, benteng terluas di dunia yang menjadi simbol kejayaan Kesultanan Buton di masa lalu. Perjalanan dilanjutkan ke **Batu Sori*, destinasi alam yang menyajikan keindahan geologi unik serta nilai historis bagi masyarakat setempat.
Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi peserta, terutama dari luar Sulawesi Tenggara, untuk lebih mengenal kekayaan sejarah dan budaya Buton yang masih lestari hingga kini.
*Gala Dinner dan Penutupan TOT KKN MAS 2025*
Sebagai acara puncak, UM Buton menyelenggarakan *Gala Dinner dan Sharing Session* di *UM Buton Convention Center*. Para peserta disuguhi makanan khas Buton sebagai bentuk penghormatan dan perkenalan budaya kuliner lokal.
Dalam sesi refleksi, perwakilan dari berbagai PTMA berbagi pengalaman selama mengikuti TOT, termasuk dari *Universitas Muhammadiyah Riau*, yang akan menjadi tuan rumah KKN MAS 2025 di Siak. Ketua Pengurus Pusat KKN MAS dalam sambutannya menegaskan bahwa KKN MAS bukan sekadar program pengabdian, tetapi juga strategi dakwah Muhammadiyah yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan resmi ditutup oleh *Rektor UM Buton, Dr. Hj. Wa Ode Alzarliani, S.P., M.M.*, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia. “Kami bangga bisa menjadi tuan rumah dan berkontribusi dalam penguatan sinergi antar-PTMA. Semoga program KKN MAS terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan suksesnya TOT KKN MAS 2025 ini, UM Buton kembali menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya lokal