Ribuan Warga Padati Pantai Kamali, Ustad Abdul Somad Serukan Dakwah Hijrah dan Jaga Alam

Ranah Bau Bau139 Dilihat

RANAHSULTRA.COM, Baubau, – Tabligh Akbar bertajuk “Mai Ngaji 2025” menghadirkan penceramah nasional Ustad Abdul Somad (UAS) dan berhasil menyedot perhatian ribuan warga Kota Baubau dan sekitarnya. Sekitar 1500 hingga 2000 jamaah tumpah ruah di pelataran Pantai Kamali pada Sabtu malam, menciptakan suasana religius yang hangat dan penuh semangat.

Acara dimulai dengan pelaksanaan salat Isya berjamaah yang menandai pembukaan kegiatan. Jamaah yang datang dari berbagai penjuru kota tampak antusias dan tertib mengikuti rangkaian acara sejak awal. Di sela-sela kegiatan, panitia juga mengumumkan program umroh spesial selama 14 hari bersama UAS yang langsung menarik perhatian para peserta.

Baca juga : Ustaz Abdul Somad Tiba di Baubau, Siap Laksanakan Safari Dakwah di Sultra

Sebelum ceramah utama, lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema di panggung, menyusul dengan pembacaan pantun yang mencairkan suasana. Kegiatan ini menjadi ruang berkumpul yang bukan hanya bernuansa religius, tetapi juga menyuguhkan kekayaan budaya dan keceriaan dalam balutan dakwah.

Dalam ceramahnya, Ustad Abdul Somad menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya menjaga iman di era digital. Ia menyoroti bahaya media sosial jika digunakan secara tidak bijak.

“Media sosial bisa jadi ladang pahala, bisa juga jadi ladang dosa. Pilihannya ada pada kita,” ujar UAS, yang disambut takbir oleh jamaah.

Baca juga : Ustaz Abdul Somad Isi Safari Dakwah di Empat Daerah di Sultra

Ia juga mengulas sejarah masuknya Islam ke Pulau Buton melalui Syekh Abdul Wahid, sebagai bentuk penghormatan terhadap akar sejarah dakwah di wilayah tersebut.

“Jangan lupakan akar sejarah. Buton adalah tanah dakwah, tanah ulama. Ini warisan yang harus kita jaga,” ungkapnya.

Tak hanya itu, UAS menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Menjaga alam itu bagian dari iman. Jangan wariskan kerusakan kepada anak cucu kita. Islam itu cinta kebersihan, cinta kehidupan,” tuturnya di hadapan ribuan jamaah.

Acara ditutup dengan doa bersama dan lelang amal untuk kegiatan sosial dan keumatan. Momen ini tak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga simbol kebersamaan dan kebangkitan nilai-nilai Islam yang inklusif dan membumi di Kota Baubau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *