RANAHSULTRA.COM, POHUWATO – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Bergerak Pohuwato (APB-P) menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pohuwato pada Rabu (30/04/2025). Aksi ini digelar untuk menuntut penindakan terhadap tempat penampungan limbah emas yang diduga mengandung zat berbahaya di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio.
Koordinator lapangan, Yunus Pasau, menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap Kapolres Pohuwato, AKBP H. Busroni, S.I.K., M.H., yang sebelumnya telah berjanji menindaklanjuti persoalan limbah saat audiensi bersama APB-P pada 10 April 2025.
“Kami menagih janji Kapolres. Sudah beberapa pekan sejak audiensi, namun belum ada penindakan dari pihak Polres. Karena situasinya masih sama, kami turun ke jalan untuk menuntut janji tersebut,” ujar Yunus.
Ia menambahkan, lokasi penampungan limbah tersebut berada sangat dekat dengan permukiman warga serta berpotensi mencemari lingkungan sekitar, terutama saat musim hujan.
“Hampir setiap hari hujan turun. Kami khawatir limbah yang tertampung akan meluap ke sungai yang mengalir ke beberapa desa di Patilanggio. Ini seperti bom waktu. Di sana ada banyak aktivitas pertanian dan peternakan,” kata mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo itu.
Yunus juga menyatakan bahwa jika tidak ada langkah konkret dari pihak kepolisian dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali menggelar aksi lanjutan.
“Kami mendesak agar tempat limbah itu segera ditutup atau dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. Jika dalam tiga hari tidak ada tindakan dari Polres, kami akan melakukan aksi kembali,” tegasnya.
