APBP: Jika Tak Berani Tindak Limbah Berbahaya, Integritas Kapolres Pohuwato dipertanyakan

Berita, Nasional265 Dilihat

RANAHSULTRA.COM, Pohuwato – Aliansi Pemuda Bergerak Pohuwato (APBP) mendesak Kapolres Pohuwato, AKBP H. Busroni, S.I.K., M.H., untuk menepati janjinya dalam menutup tempat pengolahan dan penampungan limbah emas yang menggunakan zat berbahaya di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato.

Desakan ini muncul setelah janji penindakan yang disampaikan Kapolres dalam audiensi bersama APBP pada 10 April 2025, tak kunjung direalisasikan. Padahal, lokasi limbah tersebut berada dekat dengan pemukiman warga dan dinilai sangat membahayakan lingkungan serta keselamatan masyarakat.

Baca juga : Tiga Pekan Tanpa Aksi, APB-P Gelar Demonstrasi di Mapolres Pohuwato Tagih Janji Kapolres

“Kapolres telah berjanji pada kami, di audiensi bersama kemarin, katanya segera akan melakukan penindakan, tetap justru sampai sekarang upaya itu tidak ada. Saya pikir, demi menjaga citra kepolisian, sepatutnya Kapolres Pohuwato jangan setengah-setengah mengambil tindakan cepat sebelum limbah yang berbahaya itu tumpah dan menelan korban,” ujar Yunus Pasau, Koordinator Lapangan APBP, Rabu (7/5/2025).

Yunus mengungkapkan, aksi jalanan juga telah dilakukan pada 30 April 2025 sebagai bentuk tekanan agar Kapolres segera bertindak. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak kepolisian.

Baca juga : Menagih Janji Kapolres Pohuwato, Tutup TPA Limbah Berbahaya di Desa Balayo

“Tentu kami sangat ragu dengan integritas Kapolres Pohuwato. Kami pikir, bagaimana Pak Kapolres Pohuwato mau menindak aktivitas pertambangan ilegal, sementara aktivitas tempat penampungan limbah berbahaya, Kapolres terlihat malu-malu dan takut untuk menindakinya. Kapolres Pohuwato, kami minta harus bertanggung jawab penuh dalam menegakkan hukum di wilayah Kabupaten Pohuwato,” tegasnya.

APBP juga menyampaikan bahwa mereka akan kembali turun ke jalan pada Kamis, 8 Mei 2025, dengan menggelar aksi lanjutan di depan Mapolres Pohuwato. Dalam aksi tersebut, mereka berencana menyerahkan laporan resmi beserta sejumlah rekomendasi terkait persoalan lingkungan di Desa Balayo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *